Ramadhan

Kali kedua
Ramadahan tanpa keluarga
Kurasa ini bukan hal baru lagi
Sebab bukan yg pertama kali
Namun, ada yang berbeda dari kali ini
Sore indah kualami
Awal ramadhan tahun ini
Ikut serta dalam penentuannya
Terkemas dalam acara study lapangan
Membuat pengalaman lebih berkesan
Walau peluk hanya dalam angan
Kebersamaan selalu jadi impian
Walau rindu berjauhan
Semoga doa tak pernah terabaikan
Ikhlaskan aku di kejauhan
Biarkan aku bertahan
Dengan harap dapat genggam kesuksesan
Menggapai segala impian
Untuk kalian agar dapat kubahagiakan
Yang selalu kubanggakan
Tiada lain dan tiada bukan
Keluargaku tersayang

Ingat niat awal

Ya Allah....
Luruskanlah kembali niatku
Keberadaan ku disini, tak lain dan tak bukan hanya untuk THOLABUL'ILMI sebagai bekal masa depan ku,
Membanggakan orang tua, menjadi orang hebat yg tentunya dapat membahagiakannya dan orang orang terdekat.

Ya Allah...
Semua orang tau
Rindu itu memang berat
Sabar itu tak mudah, dan
Bertahan dalam luka merupakan hal yang menyakitkan.
Akupun tau akan hal itu,
Karena itu yg kualami saat ini

Namun...
Walau bagaimanapun caranya
Aku harus tetap berusaha menjadi sosok wanita yg tegar
Menguatkan benteng pertahanan diri
Untuk menjaga diri di kota rantauan ini

😢😢

MASA YG KELAM

Jeritan sang wanita 
(Tragedi Mei '98)

Apalah arti pancasila
Makna ketuhanan kau acuhkan
Kemanusiaan kau abaikan
Rasa persatuan kau salah gunakan
Kerakyatan saja seakan kau tak peduli
Sosial... apalagi!
Sama sekali tidaklah kau perhitungkan

Kebiadaban merajalela
Kekerasan dianggap biasa
Bahkan pembunuhan saja bukanlah kasus luar biasa

Entah apa yg ada dlm pikirannya
Kenikmatan dunia kau dahulukan
Tiada berpikir bagaimana masa depan
Ratusan wanita ketakutan
Bahkan kehilangan masa depan
Hilangnya harapan
Banyaknya kematian.
Adakah Hak Asasi Manusia kala itu??Pertanyaan misteri hingga kini
Berharap ada jawaban dikala nanti

R I N D U ITU B E R A T

Rindu yg tiada batas
terpaut pada hembusan angin
sejuk yang ku rasa
sayang...
tak dapat ku sentuh
Andai...
Dapat kulihat wujud mu
Rinduku tak kan seberat ini
Angin tolong bawa aku padanya

Dengan raga tanpa rasa
Yang membawaku padamu
Angin....
Mampukah aku bicara
Dengan hembusan tanpa suara
Kini jawaban itu nyata
Kamu pelangi dan aku matahari

MERINDUKAN YG JAUH
#HalimFani@UIN-MA